Profil Desa Tambaknegara
Ketahui informasi secara rinci Desa Tambaknegara mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Tambaknegara di Kecamatan Rawalo, Banyumas, adalah sentra utama industri kerajinan batu alam di Jawa Tengah. Ekonominya bertumpu pada keahlian warga mengolah batu andesit menjadi berbagai produk, menciptakan lapangan kerja dan semangat wirausaha yang
-
Sentra Industri Batu Alam
Tambaknegara merupakan pusat utama kerajinan batu andesit di Jawa Tengah, dengan mayoritas penduduknya berprofesi sebagai perajin atau pengusaha batu yang memproduksi cobek, ubin, hingga relief.
-
Ekonomi Berbasis Wirausaha
Perekonomian desa digerakkan oleh semangat wirausaha yang kuat di sektor kerajinan batu, menciptakan rantai ekonomi dari penambangan hingga pemasaran dan secara signifikan mengurangi pengangguran.
-
Tantangan Lingkungan dan Kesehatan
Di balik kesuksesan ekonominya, desa ini menghadapi tantangan serius terkait dampak lingkungan dari aktivitas penambangan dan risiko kesehatan (silikosis) bagi para pekerja, yang menuntut adanya praktik berkelanjutan.

Jauh dari hiruk pikuk pusat kota, di salah satu sudut Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, terdapat sebuah desa yang namanya telah bergema hingga ke berbagai daerah sebagai pusat industri kerajinan batu alam. Desa Tambaknegara, sebuah wilayah yang dianugerahi kekayaan geologis berupa batuan andesit, telah berhasil mentransformasikan potensi alamnya menjadi denyut nadi perekonomian yang menghidupi ribuan warganya. Desa ini merupakan simbol dari etos kerja, kreativitas dan semangat wirausaha yang mengubah bongkahan batu keras menjadi karya seni bernilai tinggi, menjadikannya salah satu desa perajin paling terkemuka di Jawa Tengah.
Sejarah dan Etos Kerja Perajin Batu
Sejarah Desa Tambaknegara tidak dapat dipisahkan dari keberadaan material batu alam yang melimpah di perbukitan sekitarnya. Menurut cerita turun-temurun, pemanfaatan batu di wilayah ini pada awalnya bersifat subsisten, digunakan untuk membangun fondasi rumah, jalan setapak, atau tanggul penahan tanah. Namun seiring waktu, naluri seni dan kepekaan masyarakat setempat terhadap potensi ekonomi batu mulai tumbuh.
Era keemasan industri kerajinan batu di Tambaknegara mulai bersinar terang pada beberapa dekade terakhir. Para perajin yang pada mulanya bekerja dengan peralatan manual yang sangat sederhana—hanya bermodal palu dan pahat—secara bertahap mulai berinovasi. Mereka tidak lagi hanya menjual batu mentah, tetapi mulai mengolahnya menjadi produk setengah jadi hingga barang jadi dengan nilai tambah yang jauh lebih tinggi. Keterampilan memahat, memotong dan menghaluskan batu diwariskan dari generasi ke generasi, menciptakan sebuah ekosistem di mana hampir setiap keluarga memiliki keterkaitan dengan industri ini.
Di sepanjang jalan utama desa, pemandangan workshop atau bengkel kerja perajin menjadi hal yang lumrah. Suara ketukan palu pada pahat, deru mesin pemotong batu, dan debu putih yang beterbangan menjadi musik dan atmosfer sehari-hari yang menandakan geliat produksi. Etos kerja yang tinggi dan ketekunan menjadi modal utama para perajin. Mereka mampu mengubah batu andesit yang keras dan dingin menjadi berbagai produk fungsional dan estetis, seperti ubin, cobek, lumpang, hingga ornamen hiasan dinding (relief), patung, dan wastafel yang artistik.
Perekonomian yang Dipahat dari Batu
Perekonomian Desa Tambaknegara secara dominan ditopang oleh industri kerajinan batu alam ini. Sektor ini menciptakan rantai ekonomi yang panjang dan melibatkan sebagian besar penduduk desa dalam berbagai peran. Mulai dari para penambang yang mengambil bahan baku dari perbukitan, para sopir yang mengangkut bongkahan batu ke bengkel-bengkel kerja, para perajin yang mengolahnya, hingga para pedagang dan pemasar yang menjual produk jadi ke berbagai kota.
Produk kerajinan batu alam dari Tambaknegara telah dipasarkan secara luas, menjangkau kota-kota besar di Pulau Jawa seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga merambah ke Bali dan kota-kota lain di luar Jawa. Cobek dan lumpang buatan Tambaknegara bahkan telah menjadi salah satu produk ikonik yang dikenal karena kualitas dan kekuatannya. Kualitas batu andesit dari daerah ini yang padat dan tidak mudah aus menjadikannya pilihan favorit konsumen.
Selain produk alat dapur, permintaan untuk elemen dekorasi bangunan seperti ubin batu alam, panel dinding, dan lampion taman juga terus meningkat seiring tren arsitektur yang kembali ke alam. Keberadaan industri ini secara signifikan telah meningkatkan tingkat pendapatan dan kesejahteraan masyarakat desa, mengurangi angka pengangguran, dan menumbuhkan jiwa-jiwa wirausaha baru. Banyak perajin yang semula hanya menjadi buruh, kini telah mampu mendirikan bengkel kerja sendiri dan mempekerjakan tetangganya.
Meskipun industri batu alam menjadi primadona, sektor pertanian juga tetap berjalan. Sebagian warga masih menggarap lahan-lahan sawah yang ada di dataran yang lebih rendah untuk menanam padi dan palawija, menjadi penopang ketahanan pangan lokal. Namun, daya tarik ekonomi dari industri batu seringkali lebih besar, membuat banyak generasi muda lebih memilih untuk menjadi perajin atau pengusaha batu ketimbang menjadi petani.
Kehidupan Sosial dan Dampak Lingkungan
Struktur sosial masyarakat Desa Tambaknegara sangat dipengaruhi oleh profesi mereka. Hubungan antara pemilik bengkel dengan para pekerjanya seringkali tidak bersifat formal layaknya pabrik besar, melainkan lebih komunal dan kekeluargaan. Sistem upah borongan atau harian menjadi praktik yang umum, disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan tingkat kesulitan. Solidaritas antar-perajin juga cukup tinggi, terutama dalam hal berbagi informasi mengenai desain baru atau akses pasar.
Namun, di balik kisah sukses ekonomi, industri ini juga menyisakan tantangan lingkungan yang tidak bisa diabaikan. Aktivitas penambangan batu di perbukitan, jika tidak dikelola dengan prinsip-prinsip penambangan yang baik dan berkelanjutan, berisiko menyebabkan kerusakan lingkungan seperti tanah longsor, perubahan lanskap, dan hilangnya vegetasi. Isu ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah desa dan kabupaten. Upaya untuk menyeimbangkan antara kebutuhan ekonomi dengan kelestarian lingkungan terus dicanangkan, misalnya melalui imbauan untuk melakukan reklamasi pasca-tambang dan penggunaan teknik penambangan yang lebih aman.
Dampak kesehatan juga menjadi isu penting. Debu dari proses pemotongan dan penghalusan batu (silika) dapat menyebabkan gangguan pernapasan (silikosis) jika para pekerja tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) yang memadai. Peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) menjadi agenda yang terus disosialisasikan kepada para perajin untuk menjamin keberlanjutan sumber daya manusia di industri ini.
Potensi Pengembangan dan Visi Masa Depan
Masa depan Desa Tambaknegara sebagai sentra kerajinan batu alam masih sangat cerah, namun memerlukan inovasi dan adaptasi agar tetap kompetitif. Potensi pengembangan ke depan terletak pada beberapa aspek. Pertama, diversifikasi produk dan peningkatan desain. Para perajin perlu didorong untuk terus menciptakan desain-desain baru yang sesuai dengan selera pasar modern, tidak hanya fungsional tetapi juga memiliki nilai seni yang tinggi.
Kedua, pemanfaatan teknologi digital untuk pemasaran. Penggunaan media sosial, marketplace, dan pembuatan situs web dapat membuka akses pasar yang jauh lebih luas, bahkan hingga ke pasar ekspor. Hal ini memungkinkan para perajin untuk menjual produknya langsung kepada konsumen akhir (end-user), memotong rantai distribusi yang panjang dan meningkatkan margin keuntungan.
Ketiga, pengembangan konsep "desa wisata industri". Tambaknegara memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata edukasi di mana pengunjung dapat melihat secara langsung proses pembuatan kerajinan batu, mulai dari bongkahan mentah hingga menjadi produk jadi. Wisatawan bahkan bisa mencoba untuk memahat sendiri di bawah bimbingan perajin ahli. Paket wisata semacam ini dapat memberikan sumber pendapatan baru bagi desa dan semakin mempopulerkan nama Tambaknegara.
Terakhir, penguatan aspek keberlanjutan lingkungan. Menerapkan praktik penambangan hijau (green mining) dan mengelola limbah produksi dengan lebih baik akan menjadi kunci untuk menjaga keseimbangan ekologis dan memastikan bahwa sumber daya alam dapat terus dinikmati oleh generasi mendatang.
Mahakarya dari Tanah Banyumas
Desa Tambaknegara adalah bukti nyata bahwa kekayaan alam, jika dipadukan dengan kerja keras, kreativitas, dan semangat kewirausahaan, dapat menjadi fondasi kesejahteraan yang kokoh. Dari tangan-tangan terampil warganya, batu yang diam dan bisu diubah menjadi mahakarya yang fungsional dan indah, menghiasi jutaan rumah dan bangunan di seluruh negeri. Perjalanan desa ini adalah kisah inspiratif tentang bagaimana sebuah komunitas mampu memahat nasibnya sendiri, mengatasi tantangan, dan membangun identitas yang kuat sebagai salah satu pilar industri kreatif di Kabupaten Banyumas.